Hmmm..dimulai darimana ya?? Sejarah
pernikahanku dulu deh. Kami menikah tanggal 1 April 2009, bertepatan Hari April
Mop. Banyak yang ngga’ percaya aku
menikah di tanggal itu, tapi begitu aku kasih undangannya, baru percaya. Jadi
udah genap 5 tahun pernikahanku di tahun 2014 ini. Banyak suka & duka kami
lewati bersama. Susah dijelaskan satu persatu. Yang pasti kami udah berjuang
bersama untuk mendapatkan ANAK.
Awal sebelum
nikah, dari SMA jujur saja haid ku memang tidak teratur. Jika haid, perut
terasa sakit sekali seperti ditusuk ribuan jarum. Dulu ada kiranti pelancar
haid. Jika haid pertama datang, pelarianku selalu kiranti. Karena rasanya enak
& aku juga suka jamu. Ternyata mungkin ini awal kesalahanku.
Awal
menikah, aku ngga’ pernah menghitung HPHT. Semua aku jalani saja. Hingga
akhirnya aku telat, coba pake TP mahal (Sensitif) hasilnya selalu negatif.
Bikin kecewa & frustasi. Trauma TP. Setahun menikah, banyak yang
menyarankan ke dokter kandungan. Kami memilih RS.Pasar Rebo yang menerima ASKES
disana. Tapi ternyata, untuk kandungan tidak termasuk jaminan, jadi kami
membayarnya sendiri. Ada sebagian yang dibayar, tapi untuk USG diluar ASKES.
Setelah tiba giliranku, menceritakan keluhan kami, kenapa anak tidak kunjung
hadir, dokter menyarankan untuk USG perut & USG Trans-V. USG perut ku
normal, USG Trans-V dokter menemukan ada kista kecil di rahimku. Kata dokter,
terserah mau dioperasi atau tidak, tapi kalau hamil, bisa hilang sendiri. Aku
selalu dengar kabar, kista walau sudah dioperasi, tidak akan hilang. Akhirnya
kami menjalani obat hingga beberapa bulan. Dokter memberikan resep
Cycloprogynova (kalau ngga’ salah). Minum obat itu, membuat haid ku teratur
setiap bulan. Obat berhenti, haid jadi telat lagi.
Bosan
dirumah, aku minta ijin suami untuk bekerja. Akhirnya suami mengijinkan walau
berat. Saat itu, kami masih 1 rumah dengan orangtua ku. Kami ada rumah sendiri,
tapi perumahan masih sepi jadi kami memilih tinggal sementara dengan orangtua
ku. Aku pikir, sambil bekerja siapa tahu aku hamil. Ngga’ stres dirumah,
pikirku saat itu. Ternyata anak yang diharap masih belum datang juga. Aku
bekerja di Pizza Hut. Mungkin karena tekanan bekerja, mempengaruhi hormon ku
juga. Setelah 2 tahun bekerja, suami memaksa aku berhenti kerja & aku pun menurutinya.
Selama
dirumah, suami selalu menuruti keinginanku. Beli buku bacaan supaya ngga’ bosan
dirumah. O iya, kami sudah pindah rumah lho. Ngga lama aku kerja di Pizza, kami
memutuskan untuk tinggal dirumah sendiri. Jadi kami lebih mandiri. Suami membelikanku
buku agama, buku resep masakan (supaya aku bisa belajar, karena masih belum
ahli masak) & buku kehamilan. Walo aku belum hamil, tapi aku harus tahu
soal ini. Aku sangat sayang suamiku.
Aku selalu
menuruti perintahnya. Setiap telat, dia selalu mewanti-wanti supaya jangan
kecapean beres-beres rumah, kalo nyuci piring jangan jongkok, minum susu PE
nya, dll. Tapi apa daya, kalo janin belum berhasil mencapai rahim, maka dia
akan gugur sendiri, jadilah haid. Aku selalu bilang ke suami, kita inseminasi
aja tapi dana belum ada, aku bilang kita adopsi anak aja tapi suami menolak
karena yakin kita pasti punya anak sendiri & yang terakhir aku minta pisah,
mengijinkan suami untuk menikah lagi (sambil nangis-nangis) tapi suami ngga’
mau, susah senang tetap harus bersama. Aku benar-benar sangat mencintainya.
Tahun 2013,
kami memutuskan ke RS.Hermina Depok. Setelah aku melakukan HSG, Alhamdulillah
rahim normal, tapi rahim ku retrofleksi/rahim terbalik. Untuk HB, harus
melakukan DS. Waktu cek SA suami ternyata bermasalah. Kata dokter, suami
terkena Teratozoospermia. Setelah cek internet, pengobatan suami sangat mahal,
1 obat saja bisa habis 1 jutaan, makanya kami memilih yang herbal aja, minum
jus 3 diva, terapi jeniper, olahraga, semua kami jalani dengan usaha & doa.
Setiap
mendengar tetangga/teman/sodara baru nikah langsung hamil bahkan kakak ipar ku
sendiri, aku langsung mengadu ke suami, sambil nangis-nangis aku bilang, “Tetangga
(si ini), teman (si itu), kakak ipar udah hamil, aku kapan yah?”. Ayah cuma
bisa menghibur memberi nasihat. Ayah bilang,”Bunda minta apa aja bisa ayah
beliin tapi ANAK ngga’ bisa, semua atas izin Allah”. Aku juga gabung di forum
ibu hamil. Ternyata aku ngga’ sendiri. Aku masih punya teman lain yang juga
menanti datangnya keajaiban. Sejak saat itu jika aku mendengar teman kantor
ayah/teman kerja ku dulu/teman sekolah hamil, aku cuma mengucap,”Alhamdulillah...semoga
nular ke aku”. Aku udah ikhlas, pasrah, karena ini udah jalan-Nya. Mungkin ini
cobaan untuk kami supaya bisa melebur dosa-dosa kami yang dulu, yang dengan
sengaja/tanpa sengaja udah kami lakukan & kami lupa bertobat.
Setiap hari
aku usahakan Shalat Taubat & Shalat Dhuha. Jika sempat, Shalat Tahajud
juga, begitu juga suami. Berdoa memohon keturunan & mohon diberikan keikhlasan.
Tahun 2013
akhir, aku mulai menghitung HPHT ku. Sering telat 3 hari dari haid bulan lalu. Seterusnya,
haid terlambat jadi parah, telat 7 hari, 15 hari, 17 hari sampai 1 bulan telat
tapi akhirnya haid juga. Awal tahun 2014, mertua pindah rumah dekat dengan
rumah kami. Ibu mertua sering sakit-sakitan, ada tetangga yang menyarankan
untuk berobat terapi ke P.Tarma di Pasar Minggu. Beliau ada di sana hari
minggu. Sebenarnya beliau ini super sibuk sekali. Pergi ke RS.Pondok Indah,
Singapura, dll tanpa ada libur. Pengobatannya juga ngga’ macam-macam. Hanya
pijat sebentar & minum madu.
Tibalah hari
minggu, kami sewa mobil untuk kesana. Awalnya ibu mertua diobati lalu ibu
mertua iseng tanya, “Bisa ngga’ obatin 2 anak saya ini pak? Udah lama belum
punya anak”. Kata P.Tarma “Ooo..bisa-bisa”. Pertama dipijat, terasa sakit
sekali. Kata P.Tarma “Bulan depan bisa langsung hamil kok”. Ternyata kista aku
berubah jadi miom. Pantas saja haid suka telat lama. Suami diperiksa juga SA
masih bermasalah & ada sedikit kolesterol.
Selama 1
bulan tiap hari minggu kami kesana. Untuk madunya hanya membayar 100 ribu &
untuk P.Tarma seikhlasnya aja. Tapi kami selalu sepakat untuk 1 orang yang
dipijat, kasih aja 50 ribu. Demi anak kami ngga’ perhitungan, toh terapinya
hanya minum madu & pijat saja, bukan obat. Alhamdulillah haid ku jadi
lancar. Kemarin tanggal 29 Maret, eh bulan berikutnya tanggal 29 April aku haid
lagi.
Tibalah
bulan Mei, tanggal 26 Mei aku lihat di CD, kok kaya’ ada spotting? Kaya’
keputihan, tapi ada warna pink ditengahnya. Aku bilang ke suami, “Ayah, ini ada
spotting”. “Apa artinya? Kata suami. Aku bilang, “Kata mbah gugel, ini sedang
penempelan embrio”. Kata ayah, “Moga positif ya bunda, amiin...”.
Tanggal 27
Mei, ayah ulangtahun. Pengen kasih kado TP 2 garis. Tapi apalah daya, masih 1 garis.
Ngga’ aku buang, tetep disimpan. Karena hari ulangtahun ayah & hari libur,
kami pergi jalan-jalan. Pulangnya aku lihat TP tadi pagi, ada 2 garis tapi
samar banget. Masih belum yakin, tanggal 1 Juni, sebelum ke P.Tarma aku
sempetin TP lagi. Masih negatif, pake onemed. Sedih...pengen nangis tapi aku
udah ikhlas. Setiap melihat TP negatif, aku berusaha tegar & ngga’ akan
cengeng lagi.
Ketemu
P.Tarma, kita bilang kalo aku udah telat. “Bisa ketahuan ngga’ ya saya udah
hamil apa belum?” tanya ku. Waktu aku dipegang oleh P.Tarma, dia bilang ”Udah
ada nih.. Kuat kok”. Kami yang dengernya seneng + pengen nangis. Akhirnya,
penantian kami selama 5 tahun. Trus kami bilang soal TP yang masih negatif.
Kata P.Tarma, “Ngga’ kok itu udah ada, udah kuat”. Minum madunya yang tadinya
madu penyubur, jadi madu ibu hamil.
Keluar
ruangan di dalam mobil, aku tanya ke ayah “Mungkin ngga’ yah? Atau P.Tarma cuma
pengen bikin kita seneng aja?”. Kata ayah “Ngga’ tau juga bunda... Kalo bener
ya Alhamdulillah”. Kata suami, “Hasbunallahu wa ni’mal wakiil, Cukuplah Allah
bagi kami & Dialah sebaik-baik pelindung. Kita pasrahin segala urusan ke
Allah swt”. Dan aku percaya Allah bersama kami.
Hari senin tanggal 2 Juni, ayah pergi menginap
karena tugas kantor selama seminggu. Tanggal 3 hari selasa, paginya aku masih
penasaran apa kata P.Tarma. Aku baca lagi prosedur TP. Ngga’ lama 2 garis
muncul, tapi yang 1 samar. Mungkin kemaren itu memang 2 garis, tapi ngga’ aku
‘tidurin’ TPnya, masih dalam keadaan ‘berdiri’, jadi hasilnya rancu. Hari sabtu
mau ke bidan bareng ayah, aku TP lagi paginya pake woman choice, Alhamdulillah
2 garis terang banget. Katanya hasil woman choice sama juga kaya’ hasil laboratorium.
Aku beli di seven eleven depok.
Sebelum
hamil, ibu mertua bilang, “Kalo bulan depannya kamu hamil, berarti udah atas
izin dari Allah, tapi lewat P.Tarma. Karena semuanya ngga’ mungkin kalo bukan
atas izin dari Allah”. “Iya bu”, kami bilang barengan waktu itu. Soalnya,
selain lewat P.Tarma, kami juga melakukan bekam & doa.
Dengan
begini, kami yakin aku positif hamil tapi belum pasti karena harus menunggu USG
dokter. Saat melihat 2 garis, aku cuma bisa bilang “Alhamdulillah...”, udah
ngga’ nangis-nangis lagi, ngga’ tau kenapa. Padahal ini kan momen yang ditunggu-tunggu
selama 5 tahun.
Persiapan lain sebelum hamil aku
& suami:
1. Bekam.
Ayah udah sering, 1 bulan sekali, aku cuma sekali aja karena bulan depannya
udah hamil. Kalo udah hamil, stop bekam deh.
2.
Ikut
terapi ke P.Tarma
3.
Olahraga
4. Makan
masakan sendiri. Kalo mau jajan (makan mie ayam, bakso, dll) nunggu ayah libur
aja.
5. Sedekah.
Kami punya kotak sedekah khusus untuk Masjid di rumah, sebelum masukkan
uangnya, aku bilang “Bismillah... Ini sedekah untuk anak kita juga, semoga aku
cepat hamil Ya Allah, amiin...”
Tips HB aku & suami:
1.
HB
di pagi hari. Kalo malam, ayah kecapean.
2.
Selesai
HB, miss v ngga’ aku sabunin. Cukup
siram air aja kalo BAK. Katanya sabun bisa bikin mati SA.
3. Cek
pake Onemed Test pendeteksi masa subur. Kalo udah garis 2, langsung HB hari itu
juga.
4. Selesai
HB, direndam kurang lebih 1 jam dalam keadaan kaki terbalik & diganti posisi ‘nungging’.
Jadi kaya’ DS kan.
5.
HB
jangan kearah kiblat.
6. Saat
shalat fardhu terakhir, saat sujud, dalam hati aku baca “Ya Allah, berikanlah
hamba kesempatan untuk mengandung & melahirkan”
7. Selesai
shalat, baca Surat Al-Ikhlaash (1x), Al-Falaq (1x), & An-Naas (1x)
ditiupkan ke telapak tangan lalu di usap ke perut searah jarum jam.
8.
Sebelum
HB baca doa:
“Bismillahi Allahumma Janibnasy
Syaithaana wa Janibisy Syaithaana maa Razaqtanaa (1x)
“Rabbi Hablii Minashshalihiin (7x)”.
QS.Ash-Shaafaat [37]: 100. Bacaan untuk setiap selesai shalat fardhu.
“Rabbi Habli Minladunka Dzurriyyatan
Thayyibatan Innaka Samii’uddu’aa (1x)”. QS.Ali Imran [3]: 38. Bacaan selesai
shalat juga.
Persiapan TP: Urine pertama di pagi hari, ngga’ usah minum
air putih ya, natural aja, kaya’ BAK. Usahakan urine dikeluarkan sedikit,
ditahan sebentar, dikeluarkan lagi sisanya untuk ditampung didalam cawan dari
Direct Test (bisa di pakai berkali-kali lho, jangan lupa dicuci &
dikeringkan dulu sebelumnya) & Siapin hati untuk melihat hasilnya, walo
negatif tetap harus semangat & usaha bikin dede ya.
PERBEDAAN YANG AKU ALAMI:
No.
|
Masa Subur
|
Mau Haid
|
Hamil
|
1.
|
Udah ngerasa aneh sama miss.v, kaya’ mau haid/keputihan.
Semua berasa ‘kumpul’ di miss. v, terasa berat juga.
|
Pas di pungung bagian tengah terasa sakit &
pegal-pegal.
|
Punggung atas sekitar bahu pegal & pinggang
terasa nyeri.
|
2.
|
Keluar cairan bening waktu BAK. Sewaktu dibersihkan
air, ngga’ putus cairannya.
|
Jerawatan parah.
|
Gigi sakit & gusi berdarah.
|
3.
|
Tes pakai Baby Test Onemed untuk mendeteksi masa
subur. Ternyata masa subur aku seminggu sebelum haid. Jika positif sedang
masa subur, keluar 2 garis juga.
|
Perut terasa kram, kaya’ ditusuk jarum.
|
Perut kram, sedikit melilit, tapi langsung hilang.
|
4.
|
Buang gas terus (maaf ya)
|
Buang gas juga
|
Buang gas, tapi jarang
|
5.
|
Tidur pagi bisa jam 10.30 (karena dirumah sendiri
jadi bebas deh)
|
Tidur jam 8. Mata udah ngga’ tahan pengen merem.
|
|
6.
|
Payudara besar
|
Payudara membesar juga
|
|
7.
|
Waktu mandi, badan gemetaran. Kaya’nya karena miom
itu yang bikin dia nolak terima janin baru.
|
Rambutku pendek, tiba-tiba jadi panjang. Terasa
perbedaannya.
|
|
8.
|
Kerja dikit, keringetan.
|
Bangun tidur, tangan kesemutan & kaki di tumit
sakit saat berjalan
|
|
9.
|
Minum air putih jadi hambar, terasa kaya’ mentah.
Padahal suami selalu beli aqua galon bukan yang isi ulang.
|
||
10.
|
Mimpi gendong anak orang. Tapi setelah + mimpi udah
hamil gede.
|
||
11.
|
Kerja dikit langsung keringetan juga.
|
||
12.
|
Pusing cium parfum suami. Padahal favorit aku lho.
|
||
13.
|
Aku ngga’ mual, tapi suami. Waktu mandi, dia
woe..woe gitu.
|
||
14.
|
Mata jadi kabur. Aku udah minus sih, tapi terasa
jadi parah aja.
|
||
15.
|
Sering BAK
|
||
16.
|
Buang ludah melulu.
|
INFO TAMBAHAN:
· Terapi
Saraf Murni ke P.Tarma: Swadya 1, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Telp: 0817-435-643/0813-2202-0928
(arah Poltangan Raya 1 -> Swadaya 1 -> Gapura pertama -> Belok kiri
-> Masjid Jami’ Annur -> Lina salon: tempat terapi P.Tarma)
·
Bekam
di Na-Tura Health Center Depok: Jl. Margonda Raya no.535A Depok. Telp: 727-0642
·
Baby
Test Onemed, 1 pack isi 5 strip, harga Rp40.000,- Suami beliin 5 pack tapi aku cuma
pakai 3 strip. Jadi sisa deh. Rencananya mau buat teman kantor/tetangga/saudara
yang belum hamil. Hubungi Mba’ Dessy untuk info lebih lanjut. Telp:
0857-1693-9396.
· Minum
Garcia. Baca dari gugel, katanya untuk menghilangkan miom, makan buah manggis.
Tapi karena aku ngga’ mau repot, aku minum aja Garcia, terbuat dari tablet.
KETERANGAN:
1.
|
HPHT
|
:
|
Hari Pertama Haid Terakhir
|
2.
|
USG
|
:
|
Ultrasonography
|
3.
|
PE
|
:
|
Prenagen Esensis
|
4.
|
Inseminasi Buatan
|
:
|
Proses pembuahan dengan cara memasukkan sperma ke
dalam rahim
|
5.
|
HSG
|
:
|
Histerosalfingografi, pemeriksaan rontgen untuk
memeriksa ada atau tidaknya kelainan pada tuba & rahim wanita
|
6.
|
DS
|
:
|
Doggy Style
|
7.
|
SA
|
:
|
Sperma
|
8.
|
Teratoozoospermia
|
:
|
Adanya gangguan pada infertilitas/kesuburan yang
dikarenakan adanya abnormalitas bentuk sperma. Jadi dapat disimpulkan jika
terlalu banyak bentuk sperma yang abnormal maka akan terjadi kondisi gangguan
kesuburan yang menyebabkan sulitnya mendapatkan kehamilan.
|
Sebagian buku koleksi ku
Onemed Baby Test
Telat 5 hari
Telat 9 hari
Janin ku usia 7 minggu 5 hari